Pendidikan adalah hal yg mutlak di Indonesia dewasa ini.
Pendidikan di Indonesia adalah suatu proses pembangunan bangsa, oleh karena
Indonesia adalah termasuk Negara berkembang. Pendidikan juga metupakan inti
utama untuk menunjang pengembangan sumber daya manusia yang perannya sangat
penting untuk pembangunan suatu bangsa. Pendidikan agribisnis adalah pendidikan
yang berperan penting di Indonesia. Ini karena Indonesia meruapakan Negara
agraris yang didominasi oleh tanah-tanah yang subur.
Pendidikan agribisnis pun di Indonesia telah mengalami
konsep yang terus berkembang. Pada mulanya merupakan kegiatan pembelajaran on
farm saja, seperti bercocok tanam, cara memanen, dll. Namun belakangan karena
perkembangan penduduk, kemajuan transportasi, berkembangnya telekomunikasi,
meluasnya urbanisasi, dan terbukanya pasar, pendidikan agribisnis mengembangkan
ranah pendidikannya. Seperti berhubungan dengan pasar, bertambah banyaklah
kontak pertanian itu dengan transportasi, pengolahan, pembiayaan, dan transaksi
pasar. Begitulah secara singkat adalah keterkaitan antara usaha tani dengan
sector di luar pertanian.
Sistem agribisnis bisa dilihat dalam beberapa tingkatan.
Agribisnis dalam satu perusahaan maka yang diperlukan manajemen dari satu
perusahaan. Tapi agribisnis bisa merupakan gabungan dari beberapa perusahaan
yang kita sebut industry. Misalnya, agroindustri perkebunan, tergabung di dalamnya
agroindustri subsektor kelapa sawit, karet, dan lainnya. Bahkan agribisnis bisa
dikelola dalam intersektoral.
Pendidikannya juga begitu. Dalam
pendidikan agribisnis, awalnya hanya ada pendidikan pertanian yang
merefleksikan kata pertanian itu sendiri. Di situ hanya ada on farm.
Keahlian yang dibutuhkan pun hanya tentang agronomi, tanah, hama penyakit, dan
klimatologi.
Dari sejarah terlihat juga yang dupelajari dulu hanya farm management (usaha tani). Belakangan setelah
disadari bahwa pertanian merupakan bisnis masuklah ilmu ekonomi dan ilmu-ilmu
sosial yang lain.
Pengelolaan usaha tani ini tidak ada bedanya dengan pengelolaan sebuah
perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, baik itu usaha tani atau industri,
membutuhkan pemimpin, manajer, profesional, teknisi, karyawan, dan pendidik
atau penyuluh. Pendidikan agribisnis harus dapat menyediakan tenaga kerja mulai
dari tingkat terbawah hingga teratas untuk mengisi posisi-posisi tadi, mulai
dari strata non gelar, S1, S2, dan S3.
Jadi, jika
ingin mengembangkan sistem pendidikan agribisnis harus tahu tingkatan
yang mau disiapkan. Apakah yang mau mengelola satu perusahaan,
industri, sektor, atau intersektor. Dan pendidikan itu semua sebenarnya
telah dimiliki oleh pendidikan sistem agribisnis di Indonesia. Mulai dari
tingkatan sekolah menengah atas, S0 (strata nongelar), S1, S2, dan S3.
Bidang
Ilmu Agribisnis, Apa Itu Agribisnis ?
Agribisnis
sebagai ilmu adalah merujuk pada rangkaian ilmu pengambilan keputusan, yaitu
ilmu bisnis (ekonomi manajerial), manajemen, ilmu sistem, ilmu komunikasi dan
ilmu penunjang lain yang diterapkan untuk menggerakkan usaha produksi
pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan supaya bisa diterima oleh
konsumen yang dituju. Panduan pertama untuk memahami agribisnis sebagai ilmu
atau bidang kajian khusus adalah tulisan Davis dan Goldberg (1957). Berikut
beberapa ruang lingkup agribisnis sebagai bidang ilmu:
Pertama, ilmu terapan dari ekonomi manajerial, manajemen, ilmu sistem, ilmu komunikasi dan ilmu penunjang lain. Kedua, agribisnis sebagai pendekatan pembangunan pertanian. Dengan pendekatan ini, maka pembangunan diarahkan sebagai sebuah sistem atau satuan upaya yang tidak hanya memperhatikan satu sub sektor (sub sistem saja) melainkan upaya yang memberi perhatian kepada semua sub-sistem sebagai kegiatan yang terkoordinasi secara seimbang. Perlu diketahui bahwa secara ilmiah ruang lingkup kajian agribisnis bisa merentang dari identifikasi, analisis dan solusi yang terkait dengan persoalan pemasokan sarana produksi agribisnis, produksi, pengendalian pengolahan hingga pemasaran.
Pertama, ilmu terapan dari ekonomi manajerial, manajemen, ilmu sistem, ilmu komunikasi dan ilmu penunjang lain. Kedua, agribisnis sebagai pendekatan pembangunan pertanian. Dengan pendekatan ini, maka pembangunan diarahkan sebagai sebuah sistem atau satuan upaya yang tidak hanya memperhatikan satu sub sektor (sub sistem saja) melainkan upaya yang memberi perhatian kepada semua sub-sistem sebagai kegiatan yang terkoordinasi secara seimbang. Perlu diketahui bahwa secara ilmiah ruang lingkup kajian agribisnis bisa merentang dari identifikasi, analisis dan solusi yang terkait dengan persoalan pemasokan sarana produksi agribisnis, produksi, pengendalian pengolahan hingga pemasaran.
1.Agribisnis merupakan kesatuan
sistem usaha berbasis kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan
sumberdaya alam secara umum, yang dikelola dengan baik untuk mencapai manfaat
yang diinginkan.
2. Agribisnis adalah kesatuan sistem
usaha berbasis kegiatan pertanian secara luas dengan cara mengelola sumberdaya
ekonomi yang terbatas menjadi produk yang memiliki nilai jual.
3. Agribisnis sebagai sektor ekonomi
adalah dicirikan dengan adanya kegiatan usaha dengan motif ingin meraih
keuntungan yang berbasiskan pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan atau
pemanfaatan sumberdaya alam lain dengan tetap memperhatikan tanggung jawab
sosial dan keberlanjutan lingkungan hidup.
4. Agribisnis sebagai ilmu adalah
merujuk pada rangkaian ilmu pengambilan keputusan, yaitu ilmu bisnis (ekonomi
manajerial), manajemen, ilmu sistem, ilmu komunikasi dan ilmu penunjang lain
yang diterapkan untuk menggerakkan usaha produksi pertanian, peternakan,
perikanan dan kehutanan supaya bisa diterima oleh konsumen yang dituju.
=> Panduan pertama untuk memahami agribisnis sebagai ilmu atau bidang
kajian khusus adalah tulisan Davis dan Goldberg (1957).
5. Agribisnis adalah serangkaian
kegiatan yang melibatkan subsistem input, subsistem produksi, subsistem
pengolahan (agro-industri), subsistem pemasaran hasil dan sub sistem penunjang.
Agro-industri adalah usaha yang berkaitan dengan pengolahan yang melibatkan
kegiatan pengolahan, pengawetan, penyimpanan, dan pengepakan hasil pertanian
khususnya hasil budidaya pesisir dan laut.
Prospek Kerja Agribisnis
Prospek
kerja agribisnis di Indonesia sangat besar mengingat semakin banyaknya
perusahaan swasta yang bergerak di bidang ini. Selain perusahaan swasta
instansi pemerintahan pun cukup banyak yang bergerak di agribisnis sehingga
lapangan kerja terbuka begitu lebar. Prospek kerja agribisnis meliputi beberapa
posisi dalam perusahaan baik instansi pemerintah atau non pertanian. Walaupun
bukan jurusan
kuliah favorit di Indonesia, namun agribisnis ini dapat menempatkan
lulusannya di berbagai peluang kerja yang menarik. Berikut ini beberapa posisi
yang kiranya tepat untuk seseorang yang ahli dalam bidang agribisnis :
Prospek
Kerja Lulusan Agribisnis
Prospek
kerja lulusan Agribisnis tersedia baik itu dari pihak swasta ataupun
pemerintah. Profesional di bidang agribisnis pun bisa memilih apakah mau
bekerja di bidang pertanian ataupun tidak sama sekali. Karena seorang
profesional agribisnis semasa study mempelajari tentang bisnis, manajemen,
ekonomi sehingga apabila dia bekerja di bidang pertanian atau non pertanian
tidak akan sama sekali mempengaruhi performa kerjanya. Berikut adalah posisi
cocok untuk seseorang yang bergerak atau ahli dalam bidang agribisnis :
- Field manager & General Manager baik di perusahaan yang bergerak di bidang pertanian atau non pertanian.
- Finance & Accounting Officer di perusahaan pertanian atau non pertanian.
- Agribussiness Consultant yang bertugas sebagai evaluator di institusi pemerintah maupun swasta.
- Agribussiness Researcher & Planner di institusi pemerintah maupun swasta.
- Entrepreneur (Wirausaha) di bidang pertanian ataupun non pertanian.
Institusi
Prospek Kerja Agribisnis
Banyak
yang belum tahu bahwa agribisnis sekarang adalah salah satu bidang pekerjaan
yang diminati masyarakat karena tersedianya lapangan pekerjaan yang cukup luas.
Di bawah ini adalah beberapa contoh instansi atau perusahaan yang sangat cocok
untuk dijadikan prospek kerja agribisnis :
- Institusi Pertanian Indonesia (FAD, IRRI, FAO)
- Institusi Pendidikan (Akademi, Sekolah Tinggi, Institut, Swasta)
- Kementrian (Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan, Perindustrian, Perdagangan, UKM, Koperasi, dan Wisata)
- Institusi Keuangan (Bank, Pegadaian, Asuransi, Dana Pensiun)
- Instansi Pemerintah Daerah (Dinas Pertanian & Peternakan, Dinas Kelautan & Perikanan, Dinas Kehutanan & Perkebunan)
Selain nama Instansi atau perusahaan
swasta di atas, daftar
perusahaan terbesar di Indonesia ini pun bisa anda jadikan referensi
untuk menjadi tenaga profesional di sana. Kemudian apabila anda ingin melamar
menjadi professional di sana usahakan membuat surat lamaran kerja yang
baik agar menambah daya tarik anda bagi perusahaan. Walaupun prospek
kerja lulusan teknik industri atau jurusan lain mungkin lebih
menarik bagi calon mahasiswa, namun tentu peluang agribisnis kedepan akan
sangat tinggi dan berbagai perguruan tinggi juga telah bersiap mencetak lulusan
yang handal.
Sumber
:http://agribisnis.umm.ac.id/id/umm-news-2489-bidang-ilmu-agribisnis-apa-itu-agribisnis-.html
http://blogging.co.id/prospek-kerja-agribisnis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar